Penulis : Didik Purwanto
KOMPAS.com/Indra Akuntono
Salah satu maket Monorel yang rencananya akan dibangun di DKI Jakarta.
"Intinya kami tidak maju atau mundur sebab Jakarta Monorail selama ini tidak terbuka. Mereka belum mau melakukan proses standar bisnis seperti biasa," kata Andi saat konferensi pers di Ritz Carlton Jakarta, Kamis (14/2/2013).
Menurut Andi, selama ini, Grup Kalla tidak bisa melanjutkan proses bisnis bersama ataupun mundur sebab sampai saat ini belum ada ikatan bersama antara kedua perusahaan. Namun, bila PT JM memilih bekerja sama dengan Grup Ortus, pihaknya juga memilih menerima dengan senang hati.
"Silakan saja. Yang penting proyek ini lekas bisa direalisasikan dan dinikmati masyarakat," tambahnya.
Selama ini, Grup Kalla ingin mencoba menganalisis untuk menyelesaikan macet tersebut dari kacamata bisnis JM, termasuk apa yang sudah dilakukan oleh JM. Namun, ternyata apa yang sudah dilakukan JM, termasuk segala utang-utangnya, justru malah ditutupi.
"Kami ini sudah mengirimkan penandatanganan kerja sama (MoU) sejak Desember lalu. Namun, itu pun belum disepakati. Isi MoU tersebut merupakan proses studi kelayakan (due diligence) dari proyek monorel yang ditawarkan Grup Kalla," tambahnya.
Namun, dari percakapan awal tersebut, sebenarnya JM juga belum memberikan respons. Pihak JM hanya merespons sekali pada awal Januari. Lantas direspons balik oleh Grup Kalla, tetapi sejak itu lantas tidak ada kabar sama sekali. Tiba-tiba, muncul Grup Ortus sebagai partner JM.
Seperti diberitakan, Manajemen Grup Hadji Kalla menegaskan tetap berkomitmen membangun monorel di Jakarta melalui kepemilikan saham mayoritas (top majority) di PT Jakarta Monorail. Grup Kalla bahkan telah menyiapkan konsep dan pendanaan untuk merealisasikan komitmen tersebut.
Grup Kalla meluruskan pemberitaan yang menyatakan Grup Kalla mundur dari proyek monorel Jakarta akibat masuknya investor baru ke PT Jakarta Monorail. "Kami belum pernah menyatakan akan mundur dan kami tetap komitmen merealisasikan proyek monorel Jakarta. Dari sisi konsep dan pendanaan juga, kami sudah sangat siap," kata Andi.
Dalam satu bulan terakhir, Grup Kalla melakukan pembicaraan yang cukup intens dengan PT Jakarta Monorail. Bahkan, dalam rapat terakhir pada 23 Januari 2013, disepakati PT Jakarta Monorail akan memberikan tanggapan atas draf kesepakatan kerja sama untuk pembangunan proyek monorel pada 25 Januari.
"Namun, hingga kini, belum ada tanggapan, justru pagi ini ada pernyataan di berbagai media yang menyatakan bahwa ada investor baru dari Singapura, Ortus Group, yang katanya menggantikan kami dalam proyek monorel tersebut," kata Andi.
Andi menandaskan, Grup Kalla juga tetap berkomitmen menjadi pemegang saham mayoritas di PT Jakarta Monorail, pemegang konsesi proyek monorel Jakarta.
Grup Kalla masih berpegang pada kesepakatan awal dengan manajemen PT Jakarta Monorail bahwa Grup Kalla akan menjadi top majority di PT Jakarta Monorail. Sampai saat ini, belum ada perubahan kesepakatan antara Grup Kalla dan manajemen PT Jakarta Monorail.
Editor :
Erlangga Djumena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar