"Tentu (mendukung). Ini kan suatu kebutuhan karena butuh feeder. Memang kelemahan busway ini kurang feeder," ujar Kepala BLU TransJakarta M Akbar.
Akbar menyampaikan hal ini usai acara memperingati 9 tahun pelayanan TransJakarta dengan tema Refleksi dan Temu Kangen Bersama Para Peletak Dasar Transjakarta Busway di Jakarta, Newseum Cafe, Jalan Veteran I No 31 Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2013).
"Salah satu kelemahan ya ini, belum adanya feeder yang masif dan signifikan. Jadi di mana-mana sistem ada dua, trans line itu angkutan menampung besar dan feeder line sebagai pengumpan," tambah Akbar.
Akbar menyarankan kualitas Kopaja yang hendak menggunakan jalur yang sama dengan TransJakarta harus juga memiliki kualitas armada setingkat armada TransJakarta. Sehingga, Kopaja sebagai feeder berperan secara signifikan.
"Nah ini perlu angkutan kualitasnya sama. Selama in busway kualitasnya di atas angkutan umum. Sementara Kopaja yang belum diremajakan ini kan dibawah, jadi banyak yang tidak minat," ujar Akbar.
Revitalisasi armada Kopaja berupa peremajaan tersebut bukanlah pertimbangan satu-satunya. Akbar juga mempertanyakan sistem pembayaran Kopaja jika kelak terintegrasi.
"Kalau angkot yang nggak ada AC itu nggak selevel. Nah yang akan diintegrasikan itu sudah revitalisasi. Lalu sistem pembayaran perlu diperhatikan," kata Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar