Penulis : Andy Riza Hidayat
Kompas/Andy Riza Hidayat
Suasana dengar pendapat mengenai pembangunan enam ruas jalan tol di Balai Kota, Selasa (15/1) di Jakarta.
Dalam pemaparannya, enam ruas tol ini akan dilengkapi dengan busbay, semacam tempat pemberhentian bus di ruas jalan tol. "Busbay ini sebagai jawaban untuk mengakomodasi angkutan kereta, MRT, monorel, bus transjakarta, dan angkutan umum lain," tutur Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Selasa (15/1/2013), di Jakarta.
Hermanto mengatakan, 80 persen lahan enam ruas jalan tol ada di ruang publik. Sehinga pelaksanaan proyek minim pembebasan lahan. Pembebasan lahan hanya di ada di kaki masuk dan keluar jalan tol. Dari enam ruas jalan tol itu, rencananya dibangun sembilan pintu masuk antara lain Semanan, Pedongkelan, Grogol, Boulevard Barat, Bekasi Raya, Pramuka, Slipi, Pancoran, dan Tanjung Barat.
Pertemuan ini dihadiri Gubernur DKI Joko Widodo, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol Achmad Gani Gazaly, Direktur Utama Jakarta Tollroad Development Frans Sunito, pengamat kebijakan publik, warga, dan sejumlah mahasiswa.
Direktur Utama Jakarta Tollroad Development Frans Sunito mengatakan, latar belakang pembangunan jalan tol ini karena luas jalan di Jakarta saat ini 6,26 persen, jauh di bawah luas jalan kota besar di dunia yang rata-rata 15 persen. "Enam ruas jalan tol dibangun menjawab kebutuhan penambahan kapasitas jalan tanpa menggunakan APBN dan APBD," tutur Frans.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar