"Aksi itu membahayakan keselamatan. Saya kira segala sesuatu yang membahayakan tak diperbolehkan," kata anggota Komisi V (Perhubungan) DPR Rendy Lamadjido, Rabu (13/11/2013).
Rendy berpandangan, masyarakat penerobos busway melalui jalur khusus TransJ itu karena terpaksa karena jalur umum sudah penuh.
"Yang lewat busway punya kepentingan mendesak dan tidak sabar. Kalau jalur non busway lancar, saya kira mereka tidak seperti itu (menerobos busway)," tutur politisi PDIP ini.
Untuk itu, Rendy mendukung pembangunan transportasi massal di DKI. Dia juga memandang kebijakan denda bagi penerobos busway akan membuat masyarakat lebih disiplin. Rencana aturan denda bagi penerobos busway ini harus didukung.
"Pemerintah cukup bagus jika ada denda Rp 500 untuk motor dan Rp 1 juta untuk mobil. Pendapatan DKI juga bisa meningkat," ujar anggota DPR yang pernah meminta maaf karena tertidur di ruang Paripurna ini.
Daivi (62) menginisiasi aksi busway kick sejak September lalu. Aksi dilakukan dengan cara mengeluarkan kaki ke arah kendaraan yang memasuki jalur TransJ melalui shelter busway. Selain mengeluarkan kaki, pelaku aksi ini juga mengeluarkan jempol ke bawah ke arah pengendara.
"Saya harap ini menjadi gerakan yang bisa dilakukan pengguna TransJ. Saya sudah uji coba sendirian dan paling tidak membuat para pengendara grogi dan tidak nyaman," ujar Daivi di shelter TransJ Jatinegara, Selasa (12/11).
Daivi tentu saja telah mempertimbangkan faktor keselamatan dalam memelopori aksi ini. Dia berpegangan erat pada ruas halte. Kepada kaum wanita, dia menyarankan agar cukup mengacungkan jempol menghadap ke bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar