Jakarta
- Setelah uji coba dilakukan pada Koridor I (Blok M-Kota) pada 11
Agustus 2014, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memutuskan sistem
full tiket elektronik (e-ticketing) akan diterapkan pada awal November
di sembilan koridor bus Transjakarta. Artinya, di sembilan koridor
tersebut tidak ada lagi dijual tiket manual atau dalam bentuk kertas.
Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengatakan di bulan November, penerapan sistem e-ticketing tidak akan diterapkan secara serentak di sembilan koridor bus Transjakarta.
"Akan dilakukan secara bertahap hingga pada pertengahan Desember, semua koridor bus Transjakarta sudah menerapkan e-ticketing," kata Antonius dalam berita rilisnya yang diterima beritasatu.com, Rabu (22/10).
Penerapan full e-ticketing akan diterapkan di koridor VIII (Harmoni-Lebak Bulus) dan IX (Pinang Ranti-Pluit) pada 1 November. Menyusul pada 22 November diterapkan di Koridor II (Harmoni-Pulo Gadung) dan Koridor III (Harmoni-Kalideres).
Selanjutnya, full e-ticketing juga akan diterapkan di Koridor V (Ancol-Kampung Melayu) dan VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) pada 29 November. Serta pada 13 Desember diterapkan di Koridor X (Tanjungpriok-Cililitan), XI (Kampung Melayu-Pulogebang) dan XII (Pluit-Tanjung Priok). Penerapan e-Ticketing tetap menggunakan kartu uang elektronik dari enam bank yang telah bermitra dengan Transjakarta.
"Mulai besok akan mulai dipasang poster sosialisasi e-Ticketing ini di seluruh halte Koridor VIII dan IX. Jadi sebelum tahun ini berakhir seluruh koridor sudah full e-Ticketing. Tidak terima tunai lagi," ujarnya.
Dijelaskannya, e-ticketting berupa kartu uang elektronik bank bisa diperoleh di loket-loket Transjakarta, di berbagai merchant mitra bank-bank terkait, dan juga di kantor-kantor cabang bank mitra Transjakarta tersebut.
"Untuk yang sudah punya kartu uang elektronik bank seperti JakCard, e-Money, Flazz, Tapcash, Brizzi atau MegaCash tidak usah beli kartu perdana lagi. Untuk yang belum punya bisa beli di loket-loket kami. Harga kartunya saja dibanderol oleh bank Rp20.000, sementara isi ulang atau top-up bisa dilakukan di loket-loket kami juga. Pihak bank menetapkan minimum Rp20.000," kata Antonius.
Kosasih mengharapkan penerapan sistem full e-ticketing dapat mengurangi kepadatan transaksi di halte dan antrian penumpang bisa dipercepat. Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Pargaulan Butar-Butar mengatakan sistem tiket yang diterapkan beberapa waktu lalu mendapat respons yang baik dari masyarakat.
"Makanya semua halte harus menggunakan sistem ini," ujar Pargaulan Butar-Butar.
Sedangkan untuk Koridor IV (Dukuh Atas-Pulogadung) dan VI (Ragunan-Dukuh Atas) masih menghadapi kendala. Namun diperkirakan akan diusahakan persiapannya rampung menjelang akhir Desember 2014. Kalau tidak terpenuhi mungkin di 2015 diberlakukan di sana.
"Pada sistem ini tidak mengubah nilai tarif yang dibayarkan penumpang ke operator bus. Setiap penumpang tetap dikenakan tarif Rp3.500," jelasnya.
Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengatakan di bulan November, penerapan sistem e-ticketing tidak akan diterapkan secara serentak di sembilan koridor bus Transjakarta.
"Akan dilakukan secara bertahap hingga pada pertengahan Desember, semua koridor bus Transjakarta sudah menerapkan e-ticketing," kata Antonius dalam berita rilisnya yang diterima beritasatu.com, Rabu (22/10).
Penerapan full e-ticketing akan diterapkan di koridor VIII (Harmoni-Lebak Bulus) dan IX (Pinang Ranti-Pluit) pada 1 November. Menyusul pada 22 November diterapkan di Koridor II (Harmoni-Pulo Gadung) dan Koridor III (Harmoni-Kalideres).
Selanjutnya, full e-ticketing juga akan diterapkan di Koridor V (Ancol-Kampung Melayu) dan VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) pada 29 November. Serta pada 13 Desember diterapkan di Koridor X (Tanjungpriok-Cililitan), XI (Kampung Melayu-Pulogebang) dan XII (Pluit-Tanjung Priok). Penerapan e-Ticketing tetap menggunakan kartu uang elektronik dari enam bank yang telah bermitra dengan Transjakarta.
"Mulai besok akan mulai dipasang poster sosialisasi e-Ticketing ini di seluruh halte Koridor VIII dan IX. Jadi sebelum tahun ini berakhir seluruh koridor sudah full e-Ticketing. Tidak terima tunai lagi," ujarnya.
Dijelaskannya, e-ticketting berupa kartu uang elektronik bank bisa diperoleh di loket-loket Transjakarta, di berbagai merchant mitra bank-bank terkait, dan juga di kantor-kantor cabang bank mitra Transjakarta tersebut.
"Untuk yang sudah punya kartu uang elektronik bank seperti JakCard, e-Money, Flazz, Tapcash, Brizzi atau MegaCash tidak usah beli kartu perdana lagi. Untuk yang belum punya bisa beli di loket-loket kami. Harga kartunya saja dibanderol oleh bank Rp20.000, sementara isi ulang atau top-up bisa dilakukan di loket-loket kami juga. Pihak bank menetapkan minimum Rp20.000," kata Antonius.
Kosasih mengharapkan penerapan sistem full e-ticketing dapat mengurangi kepadatan transaksi di halte dan antrian penumpang bisa dipercepat. Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Pargaulan Butar-Butar mengatakan sistem tiket yang diterapkan beberapa waktu lalu mendapat respons yang baik dari masyarakat.
"Makanya semua halte harus menggunakan sistem ini," ujar Pargaulan Butar-Butar.
Sedangkan untuk Koridor IV (Dukuh Atas-Pulogadung) dan VI (Ragunan-Dukuh Atas) masih menghadapi kendala. Namun diperkirakan akan diusahakan persiapannya rampung menjelang akhir Desember 2014. Kalau tidak terpenuhi mungkin di 2015 diberlakukan di sana.
"Pada sistem ini tidak mengubah nilai tarif yang dibayarkan penumpang ke operator bus. Setiap penumpang tetap dikenakan tarif Rp3.500," jelasnya.
Penulis: Lenny Tristia Tambun/MUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar