Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas menindak pengendara motor yang melintas di jalur
Transjakarta di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin
(22/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh koridor TransJakarta akan
memberlakukan sistem tiket elektronik atau dikenal dengan e-ticketing.
Secara bertahap, mulai November setidaknya ada 10 koridor yang
menerapkan sistem ini.
Direktur Utama PT TransJakarta Antonius NS
Kosasi mengatakan pada periode November hingga Desember akan ada
sembilan koridor yang menerapkan sistem e-ticketing, yakni koridor
2,3,5,7,8,9,10,11,dan 12.
"Pada akhir tahun ini hampir semua
koridor TransJakarta tidak lagi menerima transaksi tunai. Kami berharap
dengan menggunakan e-ticket kepadatan transaksi di halte yang sering
terjadi dapat berkurang," ujarnya, Kamis (23/10).
Namun, ia
menjelaskan hingga saat ini ada dua koridor yang mengalami kendala
penerapan e-ticket. Dua koridor tersebut adalah koridor 4
(Pulogadung-Dukuh Atas) dan koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas).
Hal
tersebut karena adanya sengketa hukum yang melibatkan Bank DKI dengan
vendor yang memasang sarana dan prasarana tiket elektronik di kedua
koridor tersebut, yakni PT Megah Prima Mandiri.
Tiket elektronik
yang digunakan di sembilan koridor nanti tetap menggunakan produk dari
beberapa bank yang bekerjasama dengan TransJakarta. Selain Bank DKI,
produk bank tersebut diantaranya Mandiri e-Money (Bank Mandiri), BCA
Flazz (Bank BCA), BNI Tapcash (Bank BNI) BRI Brizzi (Bank BRI), juga
Bank Mega MegaCash.