Ilustrasi (ist)
Jakarta - Indonesia diklaim Akamai Technology
sebagai sumber serangan cyber dunia. Tapi ternyata para pelakunya belum
tentu adalah warna negara Indonesia.laporannya, Akamai juga menuliskan bahwa serangan tersebut belum tentu berasal dari Indonesia, tapi bisa jadi para pelaku dari negara lain yang hanya mendompleng alamat IP dalam negeri.
Senada dengan Akamai. Alfons Tanujaya, praktisi keamanan internet dari Vaksincom juga merasa serangan itu bukan dilakukan oleh peretas lokal, tapi para dedemit maya yang berada di luar sana.
"Mereka menggunakan bot yang melakukan scaning ke seluruh dunia untuk menemukan bug tertentu. Jika sudah didapat, komputer tersebut akan dijadikan 'zombie' untuk kemudian dikendalikan," jelas Alfons, kepada detikINET, Jumat (18/10/2013).
Lebih lanjut Alfons menjelaskan bahwa hal itu bisa terjadi karena kurang pedulinya para pengguna komputer terhadap keamanan di internet. Tak sedikit dari mereka yang mengunjungi situs-situs dengan berbagai jebakan di dalamnya.
Kondisi itu diperparah oleh para pengelola IP publik di Tanah Air yang dianggap tidak becus memelihara keamanan jaringan mereka.
"Mereka yang mengelola harusnya sadar, dan bisa mengambil langkah-langkah untuk mengamankan server mereka. Harusnya mereka malu dengan kejadian ini," tegas Alfons
Menurut data Akamai, dibanding kuartal pertama 2013, kuartal kedua 2013 ini jumlah serangan yang berasal dari Indonesia meningkat hingga dua kali lipat.
Berdasarkan laporan keamanan tersebut, Indonesia kini mengantongi porsi terbesar serangan dengan perolehan 38%, naik 17% dari periode sebelumnya. Sedangkan China, yang sebelumnya mendominasi, kini hanya memiliki porsi 33%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar