Reporter : Muhammad Sholeh
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) membatalkan rencana kenaikan tarif Transjakarta. Awalnya, Jokowi berencana menaikkan tarif bus dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000. Setelah dikalkulasi, Jokowi memastikan tarif Transjakarta tidak dinaikkan.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), ia mengaku telah berkoordinasi melalui telepon dengan Jokowi mengenai tarif Transjakarta. Termasuk rencana naik atau tidaknya tarif Transjakarta.
"Hitungannya semua mesti harus naik, termasuk Transjakarta. Cuma Pak Gubernur telepon, bisa enggak kita tidak mau naikkan Transjakarta dulu?. Pak gubernur kemarin bilang harusnya jangan naik dulu. Saya sih setuju, saya mah dukung Pak Gubernur habis lah," ujar Ahok sambil tertawa di Balai Kota, Rabu (26/6).
Mantan bupati Belitung Timur ini berpendapat, rencana kenaikan tarif Transjakarta hanya merupakan salah satu opsi berdasarkan komponen sparepart yang juga mengalami kenaikan harga. Karena itu, kenaikan tarif Transjakarta tidak diputuskan sekarang.
"Jadi yang ini bukan enggak jadi naik. Transjakarta harus naik Rp 5.000. Cuma kata Pak Gubernur, setelah bus kita siap dan baik. Orang kayak gini pelayanannya mau dinaikin. Tapi harus naik Transjakarta, masalahnya bukan sekarang," jelas Ahok.
Sejak dulu Pemprov sebenarnya berkeinginan untuk menaikkan tarif Transjakarta. "Transjakarta tidak bisa Rp 3.500, terlalu. Karena APTB saja Rp 5.000 kok, Rp 6.500 sekarang nah PTB saja sudah segitu, masa masih Rp 3.500," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar