Saat ini kereta sedang dalam tahap desain dan
manufaktur untuk mock-up oleh Nippon Sharyo di Jepang. Ditargetkan pada akhir
tahun ini, mock-up kereta MRT akan tiba di Jakarta. Sedangkan untuk rangkaian
kereta MRT yang pertama, ditargetkan akan tiba di Jakarta pada tahun 2018.
Konsep Desain
Untuk konsep desain kereta MRT Jakarta Fase I
Koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus – Bundaran HI) merujuk pada 3 unsur utama
yaitu simple, comfortable dan ecological. Kereta MRT didesain sedemikian rupa
dengan sangat memperhatikan unsur-unsur penting diantaranya: modern, nyaman dan
ramah lingkungan.
Warna
Hijau merupakan warna dominan yang digunakan
untuk kereta MRT Jakarta Fase I Koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus – Bundaran
HI) ini. Alasan pemilihan warna hijau pada kereta MRT ini melambangkan
keselarasan alam dan merupakan salah satu elemen warna pada corporatecolor MRT
Jakarta.
Bus buatan TEB itu sedang dikontruksi dan siap untuk jadi percontohan
Oleh :
Amal Nur Ngazis
Wujud bus menangkang buatan TEB China (www.theverge.com/New China)
VIVA.co.id -
Perusahaan di China akhirnya mewujudkan bus antimacet. Sebelumnya pada
Mei lalu, perusahaan sarana transportasi publik bernama Transit Elevated
Bus (TEB) memperkenalkan purwarupa 'bus mengangkang'.
Bus unik itu dihadirkan untuk mengatasi masalah kemacetan di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Dikutip dari The Verge, Rabu 3 Agutus 2016, menurut laporan dari Xinhua News, TEB pada Selasa kemarin telah menguji coba (test drive) bus mengangkang itu di timur laut Qinhuangdao, Provinsi Hebei. Dalam
wujud nyatanya, bus menangkang itu hadir dengan interior sepanjang 21
kaki, lebarnya 7,6 meter dan tinggi 4,87 meter. Untuk kolong bus, yang
bisa mengangkangi mobil-mobil saat macet, tingginya mencapai 2,1 meter.
Praktis bus itu nantinya bisa melalui kemacetan mobil sedan dan
sejenisnya. Bus mengangkang tersebut bisa mengangkut 300 penumpang.
Riwayat
bus menangkang itu sudah dimulai dibuat sejak enam tahun lalu dan
kemudian purwarupanya baru ditampilkan dalam International Hight-Tech
Expo ke-19 di Beijing pada Mei lalu.
Perancang
bus menangkang itu, Song Youzhou mengatakan purwarupa bus telah
dikontruksi. Empat kota yaitu Nanyang, Qinhuangdao, Shenyang, Tianjin
dan Zhoukou, telah menandatangani kontrak dengan TEC Technology
Development Company untuk proyek percontohan.
Liputan6.com, Brebes - Siang itu jam baru menunjukan pukul 10.00 WIB. Seperti biasa, suasana jalan Pantura Tegal-Brebes
tampak lengang di Minggu pagi itu. Keramaian kendaraan yang melintas
dari arah barat ke timur hilir mudik silih berganti.
Suasana tiba-tiba berubah menjadi ramai saat sebuah bus besar
berwarna merah melintas dari arah Tegal-Brebes, Jawa Tengah. Sekelompok
anak-anak berusia belasan tahun yang sedang berada di Jalan Kaligangsa
Wetan kaget melihat bus besar berwarna merah berhenti tidak jauh dari
tempatnya berkumpul.
Usut punya usut, bus berpelat nomor B 9082 XBZ itu berhenti sebentar
untuk keperluan memompa ban bus di sebuah bengkel. Tak sampai sepuluh
menit, bus itu pun kembali melanjutkan perjalanan dan masuk ke pintu Tol
Brebes Timur (Brexit).
Karena penasaran, anak-anak itu pun akhirnya mendekati bus besar
tersebut. Mereka terlihat takjub saat mengetahui ternyata bus yang
berhenti itu adalah bus Transjakarta. Uniknya lagi, bus ini adalah bus
Transjakarta bertingkat yang biasa disebut bus Wisata Transjakarta.
Tanpa aba-aba, lima remaja itu pun mengabadikan bus Transjakarta dengan
kamera telepon seluler milik mereka. Bahkan, sambil berteriak dua orang
di antaranya sempat meminta sang sopir untuk membunyikan klakson bus.
Belum sempat sang sopir membunyikan suara klakson, bus Transjakarta itu langsung tancap gas melaju kencang ke arah Jakarta.
"Yah, busnya malah pergi, belum sempat ngerekam suara klaksonya malah
kabur," ujar seorang bocah berambut cepak sembari memperlihatkan raut
wajah kecewa, Minggu 31 Juli 2016.
Bus Masih Baru
Tak hanya mereka yang takjub melihat bus Transjakarta lewat di jalur
Pantura. Sejumlah warga yang saat itu berada di sekitar pintu masuk Tol
Brexit juga bertanya-tanya kenapa bus Transjakarta melintas di jalur
Pantura.
"Tadi saya heran, kok bus Transjakarta lewat depan sini, padahal bus
ini kan adanya di Jakarta. Jujur ya bus itu bagus sekali, besar ada
papan digitalnya. Saya baru pertama kali lihat bus Transjakarta," kata
Johan (28), warga Saditan, Brebes.
"Pengin coba naik bus Transjakarta itu, dalamnya seperti apa ya.
Kalau dilihat sepintas dari luar tadi pun bagus. Seandainya bus seperti
itu ada di sini (Brebes) saya ingin coba naik dan muter-muter kota naik
bus itu," imbuh dia.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, bus tanpa penumpang itu juga sempat berhenti sejenak di dekat Pos Polisi pintu masuk Tol Brexit.
Belum diketahui kenapa bus Transjakarta melintas di jalur Pantura
Tegal-Brebes. Namun, jika dilihat dari pelat nomor yang masih berwarna
dasar putih dan tulisan huruf dan angka bewarna merah, diperkirakan bus
Transjakarta itu baru akan dioperasikan.
VIVA.co.id – PT
Transportasi Jakarta mengungkap akan menyediakan fasilitas WiFi di
setiap bus yang mereka operasikan di Ibu Kota. Diungkapkan, kalau
fasilitas yang terhubung ke dunia maya itu ditargetkan dapat terealisasi
pada akhir tahun 2016.
Direktur Utama PT Transprotasi Jakarta, Budi Kaliwono, mengatakan
kalau saat ini pihaknya tengah membahas soal ketersediaan akses WiFi di
bus dengan beberapa perusahaan terkait. Namun, kata dia, pembahasan
tersebut sebatas langkah awal menuju realisasi akhir tahun nanti.
"Ada sekitar 10 perusahaan yang sedang kita ajak bahas mengenai
fasilitas WiFi di Transjakarta. Tidak semua bergerak sebagai perusahaan
operator telekomunikasi. Bermacam-macam, ada yang berbentuk produk
juga," ujar Budi ditemui usai acara perkenalan fitur terbaru Google Maps
di Ms. Choo Brasserie and Bar, Senopati, Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.
Mengenai perkembangan lebih lanjut tentang fasilitas WiFi ini, Budi
mengaku belum tahu pasti berapa kecepatan internet yang akan disediakan
kepada para penumpangnya. Budi ingin kalau fasilitas tersebut bermanfaat
dan tidak mengalami kendala ketika penumpang menggunakan akses WiFi
itu."Pastinya kita akan berikan limit (batasan) berapa kuota yang bisa
dipakai oleh penumpang, kalau nggak gitu, nanti penumpang keasikan di
dalam bus dan nggak mau turun," ucap pria berkacamata ini.Budi mengungkapkan, berdasarkan laporan terakhir per Juni 2016, total
sudah ada 10,2 juta orang yang menggunakan sarana transportasi yang
disediakannya. Rata-rata ada 340 ribu orang yang menggunakan busway.
Saat ini, PT Transportasi Jakarta membuka 12 koridor dengan 68 rute yang mengoperasikan 800 bus per harinya.
Fasilitas dan ketepatan waktu TransJakarta dinilai sudah bagus.
Oleh :
Amal Nur Ngazis, Fikri Halim
Bacagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno (biru) (VIVA.co.id/Fikri Halim)
VIVA.co.id – Bakal
Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menaiki bus TransJakarta dari
Blok M menuju Kota Tua, Minggu, 17 Juli 2016. Sandiaga mengaku dia baru
yang kedua kalinya untuk menaikibus Transjakarta setelah
pengalaman pertama kalinya pada saat Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso
meresmikan pengoperasian bus TransJakarta.
"Sekarang yang kedua kali naik. Dulu pertama kali waktu sama Pak Sutiyoso. Kalau dilihat sekarang lebih integrated dari sekilas pandangan, karena baru pertama kali naik setelah sekian lama," kata Sandiaga di dalam bus menuju Kota Tua, Jakarta.
Sadiaga yang menggunakan baju biru dan bawahan celana hitam dengan sepatu kets tersebut tampak ramah dengan penumpang. Sontak, seketika memasukibus, beberapa penumpang sudah mengenali wajah bakal calon pesaing Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu di Pilkada DKI 2017 itu.
Tak lama berselang, salah seorang penumpang langsung mengajak Sandiaga berfoto selfie. Penumpang tersebut mengaku senang foto selfie dengan Sandiaga. Pemuda yang enggan disebut namanya itu mengaku mengenal Sandiaga melalui pemberitaan di berbagai media.
"Kalau ditanya pilihan, ya kalau saya pasti milih yang seagama," kata pemuda berjaket kulit itu.
Sementara itu, Sandiaga juga mengomentari terkait dengan ketepatan
waktu pemberangkatan Bus TransJakarta dari Blok M menuju Harmoni dan
Kota Tua tersebut. Ia mengaku fasilitas yang sediakan pun tak seburuk
yang ia bayangkan sebelumnya.
"Yang saya bayangkan lebih buruk dari ini. Ini masih jempol buat Pak
Basuki (Ahok) dan stafnya. Dan mudah-mudahan terus ditingkatkan
pelayanan, sehingga mengubah kemacetan," ucap Sandiaga. (ase)
Informasi rute dan jadwal bus Transjakarta secara real time.
Oleh :
Siti Sarifah Alia, Agus Tri Haryanto
Google Maps terintegrasi dengan bus Transjakarta (Agus Tri Haryanto/Viva.co.id)
VIVA.co.id – Peta
Google atau Google Maps kini mendapatkan fitur baru dengan nama Google
Transit. Fitur tersebut akan menghadirkan informasi real time terkait
jalur dan jadwal Transjakarta.Informasi itu tersedia berkat kerja sama Google dengan PT
Transportasi Jakarta.
Tidak hanya rute busway tapi juga jadwal dan
estimasi kedatangan bus Transjakarta yang akan tiba di halte yang
dituju.Fitur terbaru dari Google Maps secara real-time, terkait transportasi
publik ini, diklaim baru pertama kali ada di kawasan Asia Tenggara."Dibuatnya fitur terbaru pada Google Maps ini berdasarkan kemacetan
yang dialami semua kota di dunia, tidak hanya di Jakarta saja. Kita tahu
bahwa macet adalah melelahkan. Maka dari itu, dengan Google Transit
bisa jadi membantu warga dalam beraktivitas," ucap Director Google Maps,
Suren Ruhela ditemui dalam perkenalan fitur terbaru Google Maps di Ms.
Choo Brasserie and Bar, Senopati, Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.Untuk diketahui, Transit merupakan fitur dari Google Maps yang
dirancang untuk informasi kepada pengguna yang ingin melakukan
perjalanan melalui transportasi publik. Fitur tersebut sudah tersedia
pada produk Google ini di belasan negara.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Budi Kaliwono, mengatakan
informasi real-time akan busway ini setidaknya bisa memberikan kemudahan
bagi penumpangnya."Tentu akan memberikan kemudahan bagi penumpang untuk memprediksikan kedatangan busway," ujar dia.Budi mengungkapkan, berdasarkan laporan terakhir per Juni 2016, total
sudah ada 10,2 juta orang yang menggunakan sarana transportasi yang
disediakannya, dengan rata-ratanya 340 ribu orang yang menggunakan
busway. Saat ini, PT Transportasi Jakarta membuka 12 koridor dengan 68
rute yang mengoperasikan 800 bus per harinya.
Cara Tahu Info Busway
Untuk warga Jakarta yang ingin merasakan fitur terbaru dari Google Maps tersebut, bisa melakukan tiga langkah berikut:
1. Membuka aplikasi Google Maps di perangkat Android, iOS, dan desktop dengan versi terbaru.
2. Memasukkan destinasi yang akan dituju, kemudian mengklik ikon
berwarna biru yang ada di bawah kanan layar perangkat. Setelah itu, Anda
pilih ikon 'transit' (bergambar kereta) untuk melihat waktu tiba
busway, nomor koridor, rute, dan informasi lainnya yang Anda perlukan.
3. Anda bisa menambah atau menggantikan destinasi dengan memilih beberapa tujuan di bagian atas layar.