Rabu, 11 Juni 2014

TOL Terowongan Terpanjang di Indonesia

Suhendra - detikfinance
 http://images.detik.com/content/2014/06/11/4/070059_tol001.jpg 
 
Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membuka pra kualifikasi tender pengerjaan terowongan tol bawah tanah sepanjang 500 meter yang menjadi bagian seksi II Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat.

Pembukaan pra kualifikasi tender akan dibuka akhir Juni 2014, untuk proyek terowongan yang akan dibangun di kawasan utara perbukitan Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat yang berbukit-bukit.

"Rencananya kalau nggak akhir bulan ini, mungkin bulan depan (pra kualifikasi)," kata Kepala Balai Jalan Nasional IV Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Hartadi kepada detikFinance, Rabu (11/6/2014)

Bambang mengatakan pihaknya sedang memfinalisasi desain terowongan tersebut sebelum dilakukan proses pra kualifikasi tender. Kementerian akan membuka kesempatan kepada kontraktor asing dan lokal untuk menggarap proyek yang digadang-gadang sebagai terowongan jalan tol pertama di Indonesia.

"Tahapannya pra kualifikasi dulu, kita akan saring perusahaan-perusahaan yang bonafit, lalu kita undang untuk menawarkannya," katanya.

Menurut Bambang, pengerjaan konstruksi proyek ini kemungkinan besar oleh kontraktor China yang bermitra dengan kontraktor lokal. Hal ini karena proyek tol menggunakan pinjaman dari China, yang memakai konsep Public Private Partnerships (PPP) atau kerjasam pemerintah dan swasta.

Terowongan ini digadang-gadang yang pertama dan terpanjang di Indonesia, meski sudah ada proyek terowongan seperti di Tras Yogi Cibubur, Jakarta dan Nagrek Garut, Jawa Barat namun lebih pendek

"Kalau di Nagrek (Garut) semi terowongan. Terowongan ini yang pertama (di Indonesia), panjang 500 meter, terowongannya tertutup, ini terowongan beneran (tertutup seluruhnya)," katanya.

Targetnya setelah proses tender, tahun depan kegiatan pembangunan terowongan mulai dikerjakan dengan target penyelesaian 30 bulan atau 2,5 tahun. Penyelesaian terowongan ini akan dikebut bersamaan dengan penyelesaian Tol Cisumdawu seksi I dan II yang harus selesai 2017, jika sudah rampung jaringan tol ini akan menghubungkan Kabupetan Bandung dengan Kota Sumedang, Jawa Barat.

"Target rencana 2017 selesai dari Ranca Kalong ke Sumedang (seksi I dan II)," katanya.

Tol Cisumdawu akan dibangun sepanjang 60,28 km dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 5 triliun. Rencana konstruksi akan dibagi dalam enam seksi yaitu seksi I Cileunyi-Tanjungsari sepanjang 9,80 km, seksi II Tanjungsari Sumedang sepanjang 17,51 km, Seksi III Sumedang-Cimalaka 3,73 km, Seksi IV Cimalaka-Legok 6,96 km, Seksi V Legok-Ujungjaya 16,35 km, dan seksi VI Ujungjaya-Kertajati sepanjang 4 km.

Pada 29 November 2012 pembangunan tahap I telah dimulai dengan panjang 6,3 km dengan nilai kontrak Rp 1,022 triliun dengan pendanaan 90% pinjaman China dan 10% APBN murni dan diharapkan selesai pengerjaannya 2014. Sedangkan pekerjaannya sendiri dikerjakan oleh konsorsium Shanghai Construction Group (China) dengan Wijaya Karya dan Waskita.

Ini Tanggapan Pihak PRJ Monas Soal Parkir Liar di Jalur TransJ

Jakarta - Sebanyak 3 Halte TransJ di sekitaran Monas tidak berfungsi diakibatkan jalur TransJ di kawasan tersebut dijadikan lahan parkir liar acara Pekan Raya Jakarta (PRJ). Mendengar hal tersebut, pihak penyelenggara PRJ berjanji akan membenahi masalah tersebut.

"Memang dari awal, kita sudah berkoordinasi dengan dishub dan dinas terkait agar seluruh parkir akan ditempatkan di gedung-gedung di sekitaran Monas. Namun, dikarenakan tadi hujan, jadi orang-orang memilih di pinggir-pinggir jalan," jelas media relation PRJ Monas, Buluk, saat dihubungi, Rabu (11/6/2014).

Buluk menjelaskan, pihak penyelenggaran dan petugas dishub merasa kewalahan dalam mengawasi parkir liar di acara tersebut. Padahal, sebelumnya sudah ada pemberitahuan bahwa setiap kendaraan pengunjung bisa diparkirkan di gedung-gedung yang dekat dengan Monas.

"lokasi parkir yang disediakan di Jalan Merdeka ada di gedung Berita Antara, BUMN, Perpustakan Daerah. Dan mereka tetap dikenakan bayar tarif parkir sesuai lokasi tempat mereka parkir," jelasnya.

Buluk menambahkan, ke depannya pihaknya akan memperbaiki segala kekurangan dalam penyelenggaraan acara PRJ Monas. "Kami akan segera benahi agar kedepannya lebih baik," tutupnya.

Halte TransJ Balaikota, halte Gambir 1 dan Halte Monas tidak berfungsi dikarenakan dijadikan parkir liar untuk para pengunjung PRJ Monas. Setiap kendaraan yang memarkirkan mobilnya di lokasi tersebut dikenakan biaya parkir Rp 15.000.

PT MRT Jakarta: Lokasi Stadion Lebak Bulus Jantungnya MRT

Zulfi Suhendra - detikfinance

http://images.detik.com/content/2014/06/10/4/mrtbmw.jpg ilustrasi
Jakarta -PT MRT Jakarta selaku pengembang proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengharapkan bisa segera melakukan kegiatan konstruksi di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Stadion Lebak Bulus akan dijadikan depo (bengkel/garasi) dan stasiun MRT yang keberadaannya sangat penting bagi jaringan MRT Jakarta.

"Kalau di manusia, itu jantungnya," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Muhammad Nasir saat berbincang dengan detikFinance di Wisma Nusantara, Jl MH Thamrin, Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Nasir beralasan, pentingnya pembebasan lahan di Stadion Lebak Bulis karena akan ada 16 rangkaian kereta atau 96 gerbong kereta MRT akan terparkir di kawasan itu. Apalagi kawasan di sekitar Lebak Bulus yang mempunyai ruang terbuka hanya di sekitar Stadion dan Terminal Lebak Bulus.

"Memang membutuhkan lahan yang sangat luas, karena memang pengadaan kereta kita 16 train set, dengan 1 train set 6 gerbong. Kurang lebih 96 gerbong," kata Nasir.

Dijelaskan Nasir, depo bagaikan jantung dari MRT. Jika tak ada depo, perseroan akan kesulitan melakukan perawatan, pemeliharaan, parkir rangkaian kereta yang telah dipesan.

"Sama kayak di Manggarai itu ada depo. Nanti ada kereta yang dirawat, ada yang dicuci, ada perawatan ringan, jadi itu depo semacam manusia itu jantungnyalah. Jadi kalau itu nggak ada bagaimana kita bisa melakukan pemeliharaan, itu sangat penting," tuturnya.

Saat ini proses pembongkaran Stadion Lebak Bulus belum dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta karena masih mengalami kendala izin.

(zul/hen)