Jumat, 29 November 2013

Didenda Rp 1 Juta, Dua Pemobil Ini Minta Keringanan

Sidang Penyerobot Busway

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jakarta - Tasrim (45) dan Budi (40) selamat dari denda maksimal menyerobot jalur busway Rp 1 juta. Berbagai alasan mereka kemukakan kepada hakim.

"Awalnya saya dikasih denda maksimal (Rp 1 juta). Tapi saya minta keringanan karena saya cuma kurir, jadinya dikasih Rp 500 ribu," ujar Tarsim usai menjalani sidang pelanggaran busway di Pengadilan Negeri Jaktim di Pulogebang, Jumat (29/11/2013).

Tarsim mengatakan dia ditilang akibat masuk busway koridor VII tepatnya di depan Pusat Grosir Cililitan pada 6 November 2013 lalu atau beberapa hari sebelum penerapan denda maksimal pada 25 November. Dia menerobos busway karena jalan reguler macet.

"Saya bilang sama hakim kalau masuk ke jalur busway karena terjebat macet sehingga posisinya terdorong ke jalur steril tersebut," ujarnya.

Hal yang sama juga diutarakan Budi (40) yang ditilang pada 15 November. Namun saat proses sidang dia meminta keringanan.

"Tadi hakim bilangnya denda Rp 1 juta. Saya minta keringanan karena saya tidak masuk jalur busway, mobil saya hanya menghalangi TransJ di lampu merah," ujar Budi.

Mendengar pembelaan dari Budi, hakim mengabulkan permintaannya.

"Akhirnya dikasih Rp 300 ribu sama hakim," kata Budi.

Rabu, 13 November 2013

Kesal Pengendara Masuk Busway, Penumpang Lakukan Aksi 'Busway Kick'

Sukma Indah Permana - detikNews
 
aksi busway kick (sukma/detikcom)

Jakarta - Kesal dengan para pengendara yang tidak pernah jera dan selalu masuk jalur TransJ, Muhamad Daivi (62) melakukan aksi busway kick. Aksi yang tergolong berbahaya ini sudah dilakukan sejak September lalu.

Aksi busway kick dilakukan dengan cara mengeluarkan kaki ke arah kendaraan yang memasuki jalur TransJ melalui shelter busway. Selain mengengeluarkan kaki, pelaku aksi ini juga mengeluarkan jempol ke bawah, ke arah pengendara.

"Saya harap ini menjadi gerakan yang bisa dilakukan pengguna TransJ. Saya sudah uji coba sendirian dan paling tidak membuat para pengendara grogi dan tidak nyaman," ujar Daivi, pelopor gerakan ini di shelter TransJ Jatinegara, Selasa (12/11/2013).

Daivi mengatakan, jika aksi ini dilakukan oleh semua pengguna TransJ mungkin akan menimbulkan jera bagi para pengendara yang masuk jalur khusus tersebut. "Namun, baru saya yang melakukan hal tersebut. Dan tidak hanya di shelter Jatinegara, saya juga melakukan aksi ini di shelter-shelter lain," ujar Daivi.

Daivi mengatakan, gerakan busway kick sudah dipatenkan di Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Ia juga sempat dikira orang gila saat melakukan aksi ini.

"Saya sempat dibilang stres. Ada juga yang pernah mau marahin saya. Jadi waktu itu ada mobil Mercy Jeep nerobos jalur terus saya kick busway, eh dia berhenti tapi langsung saya teriakin aja 'ini jalur busway woy' terus dia kabur," ujar Daivi.

Selain melakukan aksi busway kick, Daivi juga memotret pelat nomor kendaraan yang menerobos dan membentangkan poster bertuliskan teguran ke arah kendaraan. Selain itu juga menyebarkan brosur kecil yang mempromosikan gerakannya.

"Isi brosur tersebut 'jangan cuma diam jika anda melihat pelanggaran terjadi di depan mata. Tegurlah pengendara yang menerobos jalur busway dengan cara melakukan aksi 'busway kick'," imbuh Daivi.

Duka Daivi 'Busway Kick', Dibilang Stres Sampai Bersitegang dengan Pemobil

Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Muhammad Daivi, warga Jakut melakukan aksi yang disebutnya sebagai busway kick untuk mengolok-ngolok para penerobos jalur TransJ. Pria 62 tahun ini sempat bersitegang dengan pemobil lantaran aksinya itu.

Daivi mengkisahkan bahwa di suatu siang ketika berada di Halte Busway Halimun, dia melakukan busway kick: menjulurkan kaki ke arah jalur TransJ. Kebetulan saat itu terdapat mobil yang tengah menerobos jalur busway.

"Mobilnya Mercedes, melajunya pelan sekali, sepertinya dia sudah biasa masuk busway. Lalu begitu saja melakukan busway kick, dia berhenti dan buka kaca," kata Daivi dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (13/11/2013).

Si pemobil lantas melototi Daivi. Sedangkan Daivi menanggapinya dengan santai. "Saya teriakin saja, ini busway woy. Dia langsung kabur," kata Daivi.

Tak hanya bermasalah dengan penerobos busway, Daivi juga pernah dicemoh oleh sesama pengguna TransJ. Aksinya yang menjulurkan kaki sempat membuat orang berpikiran negatif.

"Saya pernah dibilang stres oleh penumpang lain," kata Daivi.

Daivi mengatakan, jika aksi ini dilakukan oleh semua pengguna TransJ mungkin akan menimbulkan jera bagi para pengendara yang masuk jalur khusus tersebut. "Namun, baru saya yang melakukan hal tersebut. Dan tidak hanya di shelter Jatinegara, saya juga melakukan aksi ini di shelter-shelter lain," ujar Daivi.

Kepala TransJ: Busway Kick Bagus, Tapi Jangan Bahayakan Keselamatan

Ray Jordan - detikNews

Jakarta - Seorang warga pengguna bus TransJakarta, Muhamad Daivi (62), melakukan aksi busway kick karena kesal atas banyaknya pengendara lain yang menerobos busway. Apa tanggapan pihak TransJ atas aksi ini?

"Menurut saya, beliau kan ikut berpartisipasi untuk sterilisasi busway. Dia merasa terpanggil untuk itu," ujar Kepala Badan Layanan Umum (BLU) TransJ Pergaulan Butar Butar saat berbincang dengan detikcom, Rabu (13/11/2013).

Meski demikian, lanjut Pergaulan, aksi yang dilakukan Daivi tersebut tergolong berbahaya karena mengeluarkan kaki dengan gerakan menendang ke arah penerobos busway saat melintas.

"Dia harus jaga juga keselamatan dia. Menurut saya jangan sampai dia mengeluarkan kaki. Mungkin aksinya berupa spanduk saja atau tanganlah, saya takut dia jatuh. Kalau lepas pegangannya, dia kan bisa jatuh," katanya.

Daivi belum mau berkomentar lebih jauh terkait aksi Daivi. Dia akan meminta laporan lebih lanjut dari petugas TransJ di lapangan terkait aksi moral Daivi ini.

"Nanti saya coba minta anggota di lapangan cek dulu, bagaimana aksi ini sebenarnya. Jangan sampai membahayakan keselamatan dia juga," katanya.

Daivi melakukan aksi busway kick sejak September lalu. Aksi dilakukan dengan cara mengeluarkan kaki ke arah kendaraan yang memasuki jalur TransJ melalui shelter busway. Selain mengeluarkan kaki, pelaku aksi ini juga mengeluarkan jempol ke bawah ke arah pengendara.

"Saya harap ini menjadi gerakan yang bisa dilakukan pengguna TransJ. Saya sudah uji coba sendirian dan paling tidak membuat para pengendara grogi dan tidak nyaman," ujar Daivi, pelopor gerakan ini di shelter TransJ Jatinegara, Selasa (12/11).

Anggota Komisi V DPR Malah Kritik 'Busway Kick' Karena Bahaya

Danu Damarjati - detikNews

Jakarta - Aksi busway kick dengan menjulurkan kaki ke arah penerobos jalur bus TransJakarta merupakan aksi moral yang dipicu kekesalan karena busway diserobot oleh yang tak berhak. Namun anggota DPR malah mengecamnya, meskipun aksi penerobos busway jelas pelanggaran serius.

"Aksi itu membahayakan keselamatan. Saya kira segala sesuatu yang membahayakan tak diperbolehkan," kata anggota Komisi V (Perhubungan) DPR Rendy Lamadjido, Rabu (13/11/2013).

Rendy berpandangan, masyarakat penerobos busway melalui jalur khusus TransJ itu karena terpaksa karena jalur umum sudah penuh.

"Yang lewat busway punya kepentingan mendesak dan tidak sabar. Kalau jalur non busway lancar, saya kira mereka tidak seperti itu (menerobos busway)," tutur politisi PDIP ini.

Untuk itu, Rendy mendukung pembangunan transportasi massal di DKI. Dia juga memandang kebijakan denda bagi penerobos busway akan membuat masyarakat lebih disiplin. Rencana aturan denda bagi penerobos busway ini harus didukung.

"Pemerintah cukup bagus jika ada denda Rp 500 untuk motor dan Rp 1 juta untuk mobil. Pendapatan DKI juga bisa meningkat," ujar anggota DPR yang pernah meminta maaf karena tertidur di ruang Paripurna ini.

Daivi (62) menginisiasi aksi busway kick sejak September lalu. Aksi dilakukan dengan cara mengeluarkan kaki ke arah kendaraan yang memasuki jalur TransJ melalui shelter busway. Selain mengeluarkan kaki, pelaku aksi ini juga mengeluarkan jempol ke bawah ke arah pengendara.

"Saya harap ini menjadi gerakan yang bisa dilakukan pengguna TransJ. Saya sudah uji coba sendirian dan paling tidak membuat para pengendara grogi dan tidak nyaman," ujar Daivi di shelter TransJ Jatinegara, Selasa (12/11).

Daivi tentu saja telah mempertimbangkan faktor keselamatan dalam memelopori aksi ini. Dia berpegangan erat pada ruas halte. Kepada kaum wanita, dia menyarankan agar cukup mengacungkan jempol menghadap ke bawah.

Jokowi: Aksi Busway Kick Daivi Baik

Mulya Nurbilkis - detikNews
 
Jokowi Beraksi Busway Kick (Mulya Nurbilkis/detikcom)

Jakarta - Gubernur DKI Jokowi menyambut baik busway kick ala Muhammad Daivi (62). Bagi Jokowi, aksi Daivi merupakan sanksi sosial dari masyarakat bagi penerobos busway.

"Menurut saya aksinya baik. Itu kalau memang kejadian terus menerus, akan ada tertib sosial," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan itu usai tanam pohon jambu jamaica bersama istrinya, Iriana dan istri Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Veronica Tan, di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Rabu (13/11/2013).

Menurut Jokowi, di masyarakat akan ada hukuman sosial kalau ada pelanggaran.

"Di masyarakat akan ada hukuman sosial. Dan itu bagus. Kan dari awal sudah saya jelaskan untuk selalu tertib hukum dan tertib sosial," kata pria beranak 3 ini.

"Itu di masyarakat saja yang bergerak. Kalau sudah seperti itu akan ada tertib sosial sendiri," tutur Jokowi yang menirukan aksi busway kick dengan mengangkat jempolnya menghadap ke bawah.

Daivi melakukan aksi busway kick sejak September lalu. Aksi dilakukan dengan cara mengeluarkan kaki ke arah kendaraan yang memasuki jalur TransJ melalui shelter busway. Selain mengeluarkan kaki, pelaku aksi ini juga mengeluarkan jempol ke bawah ke arah penerobos busway.

Kepada kaum perempuan yang hendak menirunya, Daivi menyarankan untuk melakukan 'salam jempol ke bawah' daripada mengangkat kaki dengan alasan keselamatan.

Apakah Mobil Kedutaan Asing Masuk Busway Ditilang? Ini Kata Polisi

Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Razia sterilisasi busway menilang semua pengendara yang nekat melintas. Tapi apakah itu termasuk mobil corps diplomatic berkode (CD)? Bukankah mereka mempunyai kekebalan diplomatik?

"Kalau dari kendaraan dari kedutaan atau lembaga internasional kita datakan, catat pelanggarannya dan identitas pengemudi," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (13/11/2013).

Hindarsono menyampaikan, jadi semua kendaraan yang masuk busway mendapatkan perlakuan yang sama. Namun ada langkah yang berbeda untuk mobil berpelat CD.

"Kita buatkan surat yang ditujukan ke Kementerian Luar Negeri," imbuhnya.

"Nanti dari Kementerian Luar Negeri yang melakukan peneguran," tambahnya.

Dalam pelaksanaan sterilisasi busway ini, sudah beberapa mobil berpelat CD yang ditilang. Mereka dipergoki masuk ke jalur khusus itu.